Bantul (MTsN 1 Bantul)- Ustadzah Ning Sulma Safina dari Pondok Pesantren Al Munawir Komplek Nurussalam Yogyakarta menyampaikan sembilan adab pergaulan dalam pengajian songsong buka bersama di MTsN 1 Bantul. Pengajian songsong buka bersama diikuti oleh guru, pegawai, dan siswi kelas 7 dan 8. Pengajian songsong buka bersama bertempat di Musola Daarul 'Ilmi MTsN 1 Bantul pada Jumat (22/3/2024).
Ustadzah Ning Sulma Safina menyampaikan sembilan adab pergaulan. Hal ini disampaikan oleh Ustadzah Ning Sulma Safina dengan harapan siswi kelas 7 dan 8 bisa memilih teman yang baik. Berteman dalan lingkungan yang baik. Siswi diharapkan dapat belajar dengan baik. Sembilan Adab pergaulan tersebut yaitu pertama Wajah yang sumringah, wajah yang sumringah diawali dari diri sendiri. Wajah yang sumringah menunjukkan hati seseorang yang baik. Orang yang baik sudah membawa aura yang positif. Nabi Muhammad SAW wajah-Nya selalu terlihat tersenyum maka orang yang melihat Nabi atau orang yang bertemu Nabi ketika mau curhat kepada Nabi tidak jadi karena melihat wajah Nabi merasa tenang, merasa terobati gundah gulananya karena melihat aura positif Nambi Muhammad SAW. "Makanya kita meniru akhlak kanjeng Nabi yaitu mempunyai wajah yang sumringah" kata Ustadzah Ning Sulma Safina.
Kedua lemah lembut, sebagai manusia kita harus mempuyai hati yang lemah lembut. Sikap kasar untuk diri sendiri atau orang lain tidak pernah dibenarkan. Maka kita harus bertutur kata lemah lembut kepada orang lain kata Ustadzah Ning Sulma Safina. Lemah lembut tidak bisa dipukul rata karena dari sananya Allah memberikan suara yang lantang.
Ketiga memperhatikan ucapan orang lain, maka kita harus dapat memahami suara terlalu kasar sikapnya, terlalu kasar akhlaknya. Semua itu tergantung dari daerah.
Keempat menjaga rendah hati, Dalam penjelasannya harus bisa membedakan antara rendah diri dan rendah hati. Rendah hati sama dengan tawaduk sedangkan rendah diri sama dengan putus asa. Rendah diri boleh hanya dihadapan Allah SWT Dalam pergaulan kita harus rendah hati.
Kelima diam saat bercanda dalam arti apa yang dikatakan akan menyinggung orang lain atau tidak. Bercanda boleh tapi harus melihat apakah yang akan dikatakan menyinggung orang lain atau tidak. Maka dari itu diterapkan pada diri sendiri.
Keenam memaafkan keslahan orang lain, sebagai manusia pasti mempunyai kesalahan maka dari itu kita sebagai manusia harus saling memaafkan. Contoh ada orang masuk surga karena dia memaafkan kesalahan semua orang yang menyakiti. "Kita harus pandai-pandai memaafkan, murah hati untuk memaafkankesalaan orang lain" kata Ustadzah Ning Sulma Safina.
Ketujuh suka menyantuni dalam arti bermurah hati menolong orang lain. Menyantuni bukan hanya berupa harta tapi bisa dalan bentuk tenaga, pertolongan. Kepada orang tua kita harus menghormati tetapi jika kepada orang lemah kita harus menolong., menyayangi, dan menyantuni.
Kedelapan meninggalkan membanggakan diri sendiri, biasanya dengan kalimat kalau aku, aku ini diawal kata sudah menggunakan "aku" ini perlu hati-hati karena riskan membanggakan diri sendiri. Jika dipuji maka katakan alhamdulillah ini pemberian Allah.
Kesembilan menyembunyikan rahasia. Orang yang suka mengumbar rahasia orang lain dinamakan orang yang tidak mempunyai integritas.
Ustadzah mengharapkan semoga ilmu yang diberikan bisa bermanfaat dan syukur bisa bersama-sama mengamalkan. (sy)