Pustakawan Kecil MTsN 1 Bantul: Melatih Siswa Kelola Bahan Pustaka

Ditulis oleh MTsN 1 Bantul pada 25 Maret 2024 .

MTsN 1 Bantul.- Wanita berbaju batik cerah bekerudung kuning itu mengajak siswa-siswi  berdiri. Dengan senyum ramah, dia jelaskan permainan tanya jawab yang akan dilakukan. Kemudian dia memberikan beberapa pertanyaan. Bagi siswa yang cepat menjawab, siswa tersebut berhak mendapat hadiah. Itulah ice breaking yang dilakukan Septiana Nurul Imamah, SIP di hadapan 44 siswa anggota Tim Limterasi perpustakaan MTsN 1 Bantul. 

Di Ruang Rapat, Kamis, 29 Februari 2024 itu Septiana bersama Dian Fitri Ningrun, S.I.Pust memaparkan materi tentang  peran pustakawan kecil dalam perpustakaan sekolah. Acara yang digagas oleh Tim Literasi MTsN 1 Bantul itu bertajuk "Peningkatan Kompetensi Ketugasan Pustakawan Kecil." berupa Workshop Pustakawan Kecil Perpustakaan Darul Ilmi MTsN 1 Bantul.

Anda tentu bertanya-tanya apa itu pustakawan kecil? Apa bedanya dengan pustakawan? Apa fungsi dan peran pustakawan kecil ini, dan sederet pertanyaan lainnya. Septiana di hadapan  siswa perwakilan dari kelas 7, 8 dan kelas 9 menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Pustakawan kecil menurut Alumni UIN Sunan Kalijaga ini adalah sebuah program, bukan orang orang atau pelaku seperti tertera di kamus. Pustakawan cilik adalah sebuah program yang dirancang bagi siswa untuk dapat berperan aktif ikut membantu dalam mengelola perpustakaan sekolah. Pernyataan itu dia kutip dari 2 orang penulis yakni Haryo Pradhito dan Arman M. Yusuf.

Program ini diciptakan dengan tujuan agar siswa mendapatkan pengalaman dan melatih siswa bertanggung jawab dalam membantu mengelola perpustakaan. Selain itu program ini juga melatih siswa lebih mandiri untuk memenuhi kebutuhan informasi dari bahan pustaka.

Menurutnya ada 3 hal yang layak diperhatikan dalam program Pustakawan Kecil. Tiga hal itu yaitu perekrutan, pembinaan dan pengontrolan oleh sekolah/madrasah yang membentuknya.

Dalam proses perekrutan Pustakawan Kecil, Pustakawan sekolah diharuskan memilih siswa yang tertarik untuk mengikuti program ini. Faktor ketertarikan dan minat terhadap pustaka akan memudahkan sekolah/pustakawan mengoptimalkan kinerja Pustakawan Kecil nantinya. Sebanyak 44 siswa MTsN 1 Bantul yang mengikuti workshop pustakawan kecil ini pun dipilih dari 500-an siswa adalah siswa yang suka membaca dan gemar terhadap bahan pustaka.

Pembinaan atau pelatihan yang dilakukan pustakawan kepada pustakawan kecil sifatnya edukatif dan teknis operasional. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman kepada pustakawan cilik tentang pentingnya membaca, fungsi perpustakaan, tugas dan peran pustakawan cilik, dan pelayanan prima di perpustakaan. 

Pelatihan dan pembinaan menurut Pustakawan MTsN 3 Bantul itu harus berupa materi-materi yang digabungkan dengan  game agar siswa lebih tertarik. Namun game yang diberikan tetap berkaitan dengan perpustakaan.

Pustakawan kecil menurut Alumni UIN Sunan Kalijaga ini adalah sebuah program, bukan orang orang atau pelaku seperti tertera di kamus. Pustakawan cilik adalah sebuah program yang dirancang bagi siswa untuk dapat berperan aktif ikut membantu dalam mengelola perpustakaan sekolah. Pernyataan itu dia kutip dari 2 orang penulis yakni Haryo Pradhito dan Arman M. Yusuf.

Program ini diciptakan dengan tujuan agar siswa mendapatkan pengalaman dan melatih siswa bertanggung jawab dalam membantu mengelola perpustakaan. Selain itu program ini juga melatih siswa lebih mandiri untuk memenuhi kebutuhan informasi dari bahan pustaka.

Menurutnya ada 3 hal yang layak diperhatikan dalam program Pustakawan Kecil. Tiga hal itu yaitu perekrutan, pembinaan dan pengontrolan oleh sekolah/madrasah yang membentuknya.

Dalam proses perekrutan Pustakawan Kecil, Pustakawan sekolah diharuskan memilih siswa yang tertarik untuk mengikuti program ini. Faktor ketertarikan dan minat terhadap pustaka akan memudahkan sekolah/pustakawan mengoptimalkan kinerja Pustakawan Kecil nantinya. Sebanyak 44 siswa MTsN 1 Bantul yang mengikuti workshop pustakawan kecil ini pun dipilih dari 500-an siswa adalah siswa yang suka membaca dan gemar terhadap bahan pustaka.

Pembinaan atau pelatihan yang dilakukan pustakawan kepada pustakawan kecil sifatnya edukatif dan teknis operasional. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman kepada pustakawan cilik tentang pentingnya membaca, fungsi perpustakaan, tugas dan peran pustakawan cilik, dan pelayanan prima di perpustakaan. 

Pelatihan dan pembinaan menurut Pustakawan MTsN 3 Bantul itu harus berupa materi-materi yang digabungkan dengan  game agar siswa lebih tertarik. Namun game yang diberikan tetap berkaitan dengan perpustakaan.

Adapaun yang menjadi ketugasan pustakawan cilik ini menurut pemilik IG @septiana_imamah ini meliputi beberapa hal. Beberapa hal tersebut adalah (1) Menjadi kepanpanjangan tangan pustakawan sekolah dalam GELEM (Gerakan Literasi Madrasah), Aktif pada pelatihan dan workshop perpustakaan; (2) Membantu layanan sirkulasi buku; (3) Membantu kegiatan pengolahan buku seperti  inventarisasi buku, pengatalogan, penyelesaian fisik buku, dan shelving atau pengerakan; (4) Menjaga ketertiban di ruang baca perpustakaan; (5) Membantu kegiatan pendistribusian buku teks (paket) kepada para siswa; dan (6) Melakukan kontrol pojok baca kelas.

Narasumber berkacamata itu akhirnya menutup pemaparan tentang pustakawan kecil ini dengan berdikskusi dan memberikan tugas secara berkelompok. Masing-masing kelompok menyusun program pustakawan kecil dan dipresentasikan secara bergiliran. Proses diskusi berjalan lancar dan semua kelompok mampu menyusun program pustakawan kecil. Untuk memberikan semangat dan antusias peserta, Fitriana dan Dian Ningrum dalam kegiatan itu memberikan hadiah bagi siswa-siswa yang aktif dan mampu menjawab pertanyaan. (jae)