Bantul (MTsN 1 Bantul)---Waka Kurikulum MTsN 1 Bantul, Erna Rahayu, M.Pd. memaparkan rancangan Kurikulum MTsN 1 Bantul Tahun Ajaran 2024/2025. Kurikulum yang merupakan program perencanaan dan pedoman untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik di masa depan itu di ujikan di depan publik Rabu (31/7/2024) di Aula MTsN 1 Bantul.
Uji Publik Kurikulum MTsN 1 Bantul yang dimulai pukul 13.00 hingga 15.00. WIB itu dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Ahmad Shidqi, S.Psi., M.Eng., Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Etyk Nurhayati, S.Pd.I., M.Pd. Kepala Madrasah, Sugiyono, S.Pd., Kepala Tata Usaha, Retno Siwi Handayani, S.E., guru dan pegawai, Ketua Komite, Perwakilan orang tua siswa, dan perwakilan siswa.
Dalam pemaparan Erna Rahayu mengawali dengan masalah perundungan, narkoba serta merokok. Untuk menekan ketiga hal itu supaya tidak timbul lagi, madrasah menghadirkan Polsek Kapanewon Sewon, Bantul dalam acara Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) pada tiap PPDB termasuk PPDB tahun 2024 ini.
Menurut guru pengampu bahasa Inggris ini, pembelajaran kelas 7 dan 8 ke depan harus menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dengan menyesuaikan gaya belajar peserta didik. Gaya belajar tersebut meliputi gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik.
"Prestasi akademik alhamdulillah ada 109 prestasi. Untuk karakteristik pendidik terdiri dari 32 pendidik ASN, 6 GTT (Guru Tidak Tetap). Lulusan S1 ada 32, S2 ada 6. Guru bersertifikasi ada 26, belum bersertifikasi ada 12. Untuk tenaga kependidikan ada 5 ASN dan 5 PTT (Pegawai Tidak Tetap). Jika ditotal GTT dan PTT ada 11 " tutur Erna Rahayu
setelah menjelaskan pendidik dan tenaga kependidikan di MTsN 1 bantul, dia lalu memaparkan sarana dan prasarana yang dimiliki madrasah.
"Karakteristik sarana prasana alhamdulillah setiap kelas sudah ada LCD, komputer yang digunakan untuk anak-anak 100 buah dengan 3 server. Kemudian jaringan internet ini yang mungkin masih perlu dibenahi. (Koneksi) jaringan internet kadang datang dan pergi sesuka hati" seloroh Erna Rahau.
"Perpustakaan sudah terakreditasi secara nasional dan insya-Allah akan ada reakreditasi perpustakaan. Musala perlu mendapat perhatikan karena belum mampu menampung 556 siswa. Jadi untuk salat harus bergilir. Kelas 7 dan 8 terlebih dahulu. Kelas 9 masih KBM kemudian ketika kelas 7 dan 8 selesai Kelas 9 baru salat Dzuhur. Begitu juga salat 'Asar dilaksanakan secara bergantian" tutur Erna Rahayu.
Adapun tentang visi, misi dan tujuan madrasah dipaparkan secara rinci dengan indikator untuk mengukur ketercapainnya.
"Visi madrasah MTsN 1 bantul adalah adalah mewujudkan generasi CERIA (Cerdas, Energik, Religius, Inovatif, Akhlakul Karimah ditambah dengan berwawasan lingkungan dan anti kurupsi. Berwawasan lingkungan dalam rangka menuju sekolah adiwiyata, antikorupsi dalam rangka menunju sekolah Zona Integritas (ZI)" tutur Erna Rahayu.
Kemudian Erna Rahayu menjelaskan indikator tiap visi dengan rinci. Dia juga menjelaskan perolehan prestasi, tujuan kurikulum satu tahun ke dapan dan program-program unggulan madrasah. Untuk ekstrakurikuler Pramuka tidak wajib bagi semua siswa tetapi berdasarkan kesepakatan dengan Kwarcab Kabupaten Bantul, Pramuka diwajibkan bagi kelas 7 untuk menanamkan karakter.
Setelah pemaparan Kurikulum MTsN 1 Bantul. peserta uji publik diberi kesempatan memberikan usulan. Usulan pertama disampaikan oleh Ketua Komite, Zamroni. Beliau menyampaikan bahwa Kurikulum MTsN 1 Bantul sudah tersusun dengan runtut dan bagus tinggal pelaksanaannya saja. Menurutnya bapak dan Ibu guru sebagai pelaksana kurikulum bisa melaksanakan dengan baik dan hasil yang dicapai bisa maksimal. Wakil komite madrasah ini mendoakan semoga kurikulum yang telah dibuat dan dilaksanakan dapat ridho Allah SWT.
Usulan dari perwakilan orang tua berasal dari Muhammad Nasir. Bapak ini mengusulkan perbaikan jaringan internet. Untuk memperbaiki menurutnya, perlu kerja sama dengan wali murid atau komite.
Aghisna Riyadhos Shofiyin, siswa kelas 9A, mengusulkan penggunaan botol air meneral supaya dikurangi untuk mewujudkan madrasah adiwiyata bebas dari sampah botol. Sementara itu Asih Budiati, guru IPA madrasah, mengajak semua rekan-rekan guru untuk bisa melaksanakan Kurikulum MTsN 1 Bantul dengan baik. (sy)