MTsN 1 Bantul Uji Coba Pengolahan Sampah Basah

Ditulis oleh MTsN 1 Bantul pada 16 Januari 2025 .

Bantul (MTsN 1 Bantul)---Waka Bidang Kurikulum, Erna Rahayu, M.Pd. memerintah kepada guru-guru membawah sisa makanan dan rumput dari rumah untuk membuat kompos basah. Dengan bahan bahan itu dan sampah di lingkungan madrasah yang telah dikumpulkan , guru-guru mencoba membuat kompos basah.

Niken Risky Amalia Nurani, guru mata pelajaran IPA bertindak sebagai narasumber uji coba pembuatan kompos basah tersebut. Niken  terlebih dahulu menjelaskan pembuatan kompos basah. Disamping menjelaskan, Niken Risky Amalia Nuraini langsung mempraktikkan cara pembuatan kompos basah tersebut.

Menurut Niken, persiapan kompos basah, pertama adalah menyiapkan alat-alat seperti galon besar sekali pakai, botol 1,5 liter, spidol papan tulis, cutter, solder, gunting, telenan, dan pisau. Langkah kedua mempersiapkan bahan-bahan seperti: tanah yang bisa ditumbuhi tanaman, sampah organik material hijau (harus berbahan dasar tumbuhan agar tidak mengundang belatung), sampah organik material cokelat, air cucian beras.
Langkah-langkah pembuatan kompos basah menurutnya ada beberapa langkah yang perlu dilangkasanakan dengan cermat. Pertama, galon ditandai dengan huruf "C" dan "A" pada galon pertama, dan "B" dan "D" pada galon kedua. Belah galon menjadi dua.

Langkah kedua, lubangi tutup galon dan leher galon. Ketiga, susun galon dengan urutan "A", "B", "C", bagian "D" tidak dipakai.

Langkah keempat, cacah kecil-kecil sampah organik menggunakan gunting atau pisau, dan telenan. Kelima musukkan sampah organik dengan urutan sampah cokelat tanah/kompos jadi, sampah hijau. Lakukan hal tersebut setiap hari sampai sampah penuh. Keenam simpan komposter di tempat teduh (tidak terkena sinar matahari secara langsung).

Langkah ketujuh, jika akan menambah nasi basi, jangan langsung dimasukkan. Nasi diremas-remas dulu dengan tanah agar tidak ada gumpalan nasi yang besar. Gumpalan tersebut dapat memicu reaksi anaerob yang berbau.

Langkah kedelapan, seminggu sekali cek kondisi kompos. Jika kompos terlalu basah tuangkan isi kompos lalu diangin-angin seharian agar uap air berkurang. Jika terlalu kering tambahkan air. Kelembaban yang diharapkan adalah seperti tanah yang malamnya kena hujan (tidak basah, tapi agak lembab). Jika kadar air pas, tanah dimasukkan kembali ke komposter sambil diaduk-aduk.

Langkah kesembilan, Perhatikan kondisi kompos. Tanda kompos sudah berhasil adalah ada biji yang tumbuh, berwarna hitam, berbau seperti tanah, dan tidak panas.

Langkah kesepuluh, pindahkan ke botol air mineral jika lindi (hasil cairan pembusukan) di bawah terkumpul banyak.

Kesebelas, Jemur kurang lebih satu bulan, isi air mineral tidak lebih dari 60% botol air. Keduabelas, tanda POC dari lindi telah siap dipakai apabila warnanya menggelap dan baunya wangi seperti hasil fermentasi.

Niken Rizky Amalia Nuraini menambahkan bahwa sampah hewani yang boleh masuk adalah rambut/bulu, cangkang telur yang sudah dihancurkan, dan tulang yang benar-benar sudah bersihkan dagingnya. (sy)

× How can I help you?